Belajar Menjadi Terminator Prakerja

Jika harus menyebut satu judul film yang kerap kali bereksperimen dengan paradoks waktu dari masa ke masa

5 ulasan

5/5

  • Beginner

Benefit yang didapat dari kelas ini

  1. Membangun
  2. Mendidik
  3. Menyegarkan
  4. Melancarkan
219
1
3
Simpan
Share

Belajar Menjadi Terminator Prakerja

Jika harus menyebut satu judul film yang kerap kali bereksperimen dengan paradoks waktu dari masa ke masa

0 ulasan

0 /5

Deskripsi Kelas

Hal ini kembali terjadi di Terminator: Dark Fate. Disutradari Tim Miller, ini merupakan film keenam seri Terminator setelah Terminator (1984), Terminator 2: Judgement Day (1991), Terminator: Rise of The Machines (2003), Terminator Salvation (2009), dan Terminator Genisys (2015).

Layaknya John Rambo yang sangat kental dengan sosok Sylvester Stallone, Terminator: Dark Fate tentunya bukanlah sebuah film Terminator tanpa kehadiran Arnold Schwarzenegger di dalamnya. Mantan binaragawan profesional itu masih dipercaya untuk memerankan Terminator seri T-800 meski usianya sudah menginjak 72 tahun.

Yang cukup menarik, ini adalah pertama kalinya Schwarzenegger kembali beradu peran dengan aktris gaek Linda Hamilton yang kembali didapuk menjadi Sarah Connor setelah 28 tahun. Untuk diketahui, keduanya sempat terlibat di dua film Terminator terdahulu.

Untuk memahami lebih jelas alur Terminator: Dark Fate, ada baiknya mengetahui jalan cerita Terminator dan Terminator 2: Judgement Day terlebih dahulu. Pasalnya, jalan cerita Terminator: Dark Fate akan berangkat dari sana.

Di film pertama, Sarah harus berjuang setengah mati menyelamatkan nyawanya yang diincar oleh T-800. T-800 adalah robot yang dikirim dari masa depan, era di mana manusia harus berperang melawan mesin yang dikontrol sebuah organisasi raksasa bernama Skynet.

Mohon dibaca dan dipahami

  1. Dilarang mencontek
  2. Dilarang Merokok
  3. Dilarang makan sembarangan
  4. Dilarang ngawur











Mentor

Komikazer

Terminator

Jifjiwoejf fajflawjf lijfoaerjif

Muhammad Reza Mustar, atau biasa dipanggil Azer, adalah seorang seniman visual yang fokus di bidang komik dan ilustrasi. Sejak masa kuliah, lulusan Institut Kesenian Jakarta ini aktif membuat komik strip, dan sering bekerjasama membuat ilustrasi untuk band-band independen lokal.

Pada 2004, ia membuat komik bersama ruangrupa untuk merespon beberapa ruang kosong di halte Trans Jakarta. Kemudian pada 2015 Azer diundang untuk mengikuti Asia Pacific Writers & Translators Festival di Manila dan Ubud Writers & Readers Festival 2015 di Bali.

Sempat menjadi desainer grafis serta ilustrator di beberapa media cetak, saat ini Azer banyak memanfaatkan social media, seperti Instagram, sebagai medium untuk berkarya dan memamerkan komik-komiknya. Karya-karyanya bisa dilihat di akun instagram @komikazer.

Lihat Selengkapnya

FAQ Kelaskita